Senin, 02 November 2015

BBS

BBS singkatan dari behavior-based safety.. keselamatan yg berbasis pd perilaku.. apa ya ini?

BBS mulai diterapkan di sini sekitar 8 tahunan, sejak sekitar 2007, gini cerita deployementnya..

Awalnya ditunjuk personnel yg cukup senior yg ditraining abis-abisan ttg konsep BBS, oleh persh yg punya "teknologi" perilaku dari Amrik sono.. Baru denger ya perilaku aja ada teknologinya xixixi (aku jg).. Setelah personnel senior ini belajar A-X ttg BBS kemudian akan menjadi trainer utama bagi trainer-trainer di lapangan, gitu deh biar irit kynya..

Apa sih konsep dasar BBS ini? Teknologi BBS percaya bahwa sebuah incident terjadi karena interaksi antara tempat kerja (paparan/exposure), pekerja, dan hubungan antara keduanya yg disebut dengan tingkah-laku (atau perilaku). Nah perilaku yg tidak safe jd pemicu terjadinya incident - kalo meskipun perilakunya gak safe tp incident tidak terjadi itu berarti untung-untungan (damn lucky).

Sehingga kalo mau enggak terjadi kecelakaan/incident di tempat kerja maka perilaku pekerja itu yg harus diatur supaya safe - mengubah dan mempertahankan perilaku inilah yg jd tujuan utama BBS (meningkatkan perilaku safe dan menghilangkan atau mengurangi perilaku atrisk), ini yg akan dimonitor sbg keberhasilan program yg sudah dijalankan (lagging indicator). Gimana caranya utk mencapai indikator ini? Ntar dibahas di bawah..

Kembali ke strategy deployementnya si BBS ini dulu ya.. Setelah personnel yg senior td ditraining heavily, dilanjut dengan pemilihan committee di lapangan, dipilih lg personnel-personnel kunci di lapangan yg akan menjadi anggota committee, biasanya pekerja yg senior (bukan yg senior umurnya ya, tp jabatannya). Nah anggota committee ini kemudian ditraining lg sekitar 4 hari untuk belajar ttg BBS, konsep dasarnya dan bagaimana mengimplementasikannya di lapangan.

Secara konkret BBS dijalankan/diimplementasikan dengan bbrp kegiatan berikut:
     - Pemilihan perilaku utama. Dalam prakteknya tidak semua perilaku diamati, kalo mau semua malah gak fokus soalnya, sehingga harus dipilih-pilih. Personnel-personnel kunci dari lapangan td dikumpulkan salah-satunya adalah mengidentifikasi mana-mana perilaku yg utama dan paling banyak dijumpai di lapangan, dan kalau di"manage" akan berpengaruh pd tujuan utama safety yaitu tidak adanya incident. Hasil penyaringan perilaku yg utama ini kemudian dibentuk menjadi sebuah kartu observasi, yg akan digunakan untuk melakukan observasi perilaku.
     - Observasi perilaku. Setelah kartu observasi jadi, maka dimulailah tahap selanjutnya yaitu BBS observation, setiap pekerja dilatih terlebih dahulu ttg cara melakukan BBS observation yg benar, bagaimana tata-cara dan etikanya, agar tidak menimbulkan "gesekan" antar pekerja. Berbekal kartu observasi maka pekerja mulai melaksanakan BBS observasinya, diawali dengan perkenalan, pemberi-tahuan maksud, dan meminta ijin (ingat BBS observation tidak boleh dijalankan dengan sembunyi-sembunyi). Observasi harus diakhiri dengan dialog antara observer dengan observee (yg diobservasi), knp kok perilakunya safe atau kenapa kok perilakunya ada yg atrisk, apa yg jd kendala shg perilakunya atrisk.
     - Analisis hasil observasi. Setelah observasi perilaku, maka akan dilakukan analisis. Analisis hasil observasi ini dilakukan oleh team committee td, diawali dengan penyaringan mana-mana observasi yg valid ("nggenah") dan mana yang enggak valid. Observasi yg gak valid ini kemudian yg akan ditarget dibimbing (coaching) biar next observationnya valid.  Setelah disaring yg valid-valid aja, kemudian diidentifikasi mana observasi yg menunjukkan bhw perlaku atrisknya membutuhkan perhatian dan perbaikan. Perbaikan ini mau enggak mau ngefek ke pengeluaran biaya, shg komitmen kepala lapangan (yg punya anggaran) diperlukan, agar perilaku atrisk tidak muncul lg.
     - Pelaporan. Setelah observasi dan analisis hasilnya dilakukan, tahap selanjutnya adalah pelaporan, enggak boleh apa yg sudah dilakukan tidak dilaporkan progressnya, enggak akuntabel namanya. Yg perlu dilaporkan utk nunjukin progress pelaksanaan program BBS antara lain adalah: jumlah observasi yg telah dilakukan, persentase partisipasi pekerja, perilaku safe yg sering diobservasi, dan perilaku atrisk yg sering diobservasi.
     - Review. Secara rutin setelah program BBS ini dijalankan, maka dilakukan review utk melihat sejauh mana progres program ini, apakah benar indikatornya tercapai? Apakah safe behavior semakin banyak, dan atrisk behavior semakin berkurang. Logikanya, dengan semakin berkurangnya atrisk behavior, maka jumlah incident dan nearmiss seharusnya semakin berkurang. Dalam review ini juga dilakukan perilaku-perilaku utama apa yg akan terus ada dlm kartu observasi dan mana yg perlu dihilangkan (karena ternyata tidak pernah diamati), atau perilaku apa yg harus ditambahkan agar bisa diobservasi.

Begitu sedikit ttg BBS yaw, besok ngomongin topik enteng lainnya..

Rabu, 28 Oktober 2015

Safety Meeting - LOTO

Hal yg wajib dilakukan tiap pagi atau tiap sore sebelum shift kerja dimulai...

Ngapain sih harus ada safety meeting? Bikin repot aja...

Penting browww... tiap update ttg safety, kabar-kabar apa yg paling baru, standar dan aturan apa yg paling baru disampein dlm sesi ini, rugi kalo gak mau ikut..

Topik yg dibahas biasanya dh disusun setaun, tugas seorang sfety engineer salah-satunya ini, nyusun topik safety apa yg wajib disampaikan dan dikampanyekan, selain topik safety yg direncanain jg ada topik yg tiba-tiba hrs disampein, biasanya karena ada insiden, yg setelah diinvestigasi, muncul ini-itu, salah-satunya topik khusus harus dibuat dan dikomunikasikan ke seluruh pekerja..

Pagi td membahas ttg LOTO - log-out dan tag-out, apa yaw?

LOTO adalah aturan standar yg ngatur gimana caranya kita mengisolasi energy (dan materi) berbahaya, supaya pekerja yg kemungkinan terpapar, bisa terhindar dr paparan bahaya dengan cara menahan (gmn aja caranya) si energi dan materi tidak keluar dari wadahnya dan memapar pekerja.

Di persh ini dikenal 2 jenis isolasi, pertama positive isolation, dan yg kedua pasive isolation - apa bedanya yaw?

Positive isolation dilakukan dengan bener-bener melepas koneksi atau sambungan, kalo mau ngisolasi aliran minyak atau gas, pipanya bener-bener dilepas sambungannya (sambungan ini disebut flange), dan trus dipasang blind (pelat yg bunder bentuknya, ada tangannya - ky bed tenis meja) - jd gak cukup cuma valvenya aja yg ditutup. Sedangkan passive isolation cuma valvenya aja yg ditutup

Setelah dilakukan isolasi, kemudian dikasi gembok dan rante serta tag (makanya namanya lock-out dan tag-out). Nah gembok ini ada standardnya (warnanya, bentuknya, kualitasnya) biar seragam, biasanya dibuat dengan aturan seperti ini:
     - kuning, untuk titik yg akan diisolasi
     - merah, untuk gemboknya electrician
     - hijau, untuk gemboknya intrument technician
     - biru, untuk gemboknya mechanic.

Segitu dulu yah - ditunggy rapat..

Selasa, 27 Oktober 2015

Emergency Drill Plan

Kondisi emergency ato darurat, meskipun gak ada yg mau kejadian, harus tetep direspon atau dihandle dengan tepat, sesuai panduan. Kalo belum ada panduanya ya dibuat dulu, ngacunya ke Standard nasional atau internasional yg dh ada..

Nah agar panduannya ini bener-benr bisa dijalankan harus ada latihan dari setiap fungsi dalam organisasi emergency, dari tiap latihan ini akan ketahuan fungsi-fungsi mana yg blm maksimal atau belum paham tugasnya..

Latihan untuk melihat kesiapan fungsi emergency ini sering disebut dengan drill (bukan yg artinya ngebor ya). Setiap drill biar tujuannya bisa tercapai atau tidak, tau apa aja yg mesti disiapin, fungsi-fungsi yg terlibat apa aja, dibuatlah plannya.

Sehingga sebuah emergency drill plan paling enggak terdiri atas bbrp hal berikut:
     - purpose/objective, untuk tujuan apa drill dilakukan
     - scope, cakupan aktivitas respon emergencynya apa aja
     - lokasi dilakukan drill dimana aja
     - kapan drill dilakukan
     - scenario, apa-apa aja persitiwa/kejadian yg di-drill-kan
     - injection, berupa kejadian-kejadian tambahan yg berguna untuk meningkatkan bobot drill yg dilakukan
     - resources, sumberdaya apa aja yg diperlukan untuk melaksanakan drillnya

Segitu dulu..

Aku Lelakimu

Denger lagu ini kynya dah agak lama.. tp br kedenger enaknya - enak bangeet - pas otw ke tempat kerja dr bandara, gak tau knp yaw :)

Ternyata lagu ini lagu lumayan lama, pertama dinyanyiin sama Anang, penyanyi satu kota asal sama sy, trus dinyanyiin lg sama finalis (?) Indonesia Idol 2014 Virzha. Eh dinyanyiin lg dg suara yg ngerock malah lebih enak xixixi..

Ini nih lagunya, jg grip/chord gitarnya - kalo demen maen gitar yaw.. kalo mo nonton youtubenya yg akustik version aja - lebih bagus (menurut sy) gak ada dialog2nya, ky lagu jadul 80an yg ada dialog n nangis2nya,a da di linknya..



[intro] G D/F# Bm A G A

G                       D
Datanglah bila engkau menangis
  G                         D
Ceritakan semua yang engkau mau
   A/C#     Bm   A       E  A
Percaya padaku aku lelakimu

    G                        D
Mungkin pelukku tak sehangat senja
 G                       D
Ucapku tak menghapus air mata
  A/C#       Bm     A         E  A
Tapi ku di sini sebagai lelakimu

[chorus]
       D                 Bm
Akulah yang tetap memelukmu erat
         G                   A
Saat kau berpikir mungkinkah berpaling
       D                 Bm
Akulah yang nanti menenangkan badai
       G                  A       
Agar tetap tegar kau berjalan nanti

  G                          D
Sudah benarkah yang engkau putuskan
  G                         D
Garis hidup sudah engkau tentukan
   A/C#        Bm      A         E  A
Engkau memilih aku sebagai lelakimu


[chorus]
       D                 Bm
Akulah yang tetap memelukmu erat
         G                   A
Saat kau berpikir mungkinkah berpaling
       D                 Bm
Akulah yang nanti menenangkan badai
       G                  C      A       
Agar tetap tegar kau berjalan nanti

[solo] G F# Bm A E G A B

[chorus:overtone]
       E                 C#m
Akulah yang tetap memelukmu erat
         A                   D     B
Saat kau berpikir mungkinkah berpaling
        E                 C#m
Akulah yang nanti menenangkan badai
       A                  C      D   
Agar tetap tegar kau berjalan nanti

E
wooo

          A C#m
aku lelakimu
          A  E
aku lelakimu
          A C#m
aku lelakimu
          B   E
aku lelakimu 

Senin, 26 Oktober 2015

Emergency Management System

Emergency? ada management systemnya?

Iya.. kalo di O&G apa aja ada sistemnya - wkwkwkwk... kalo blm ada, pasti dibuat supaya ada sistemnya, biar meet company value gitu - setiap tugas dilakukan dengan cara yg benar, setiap saat..

Emergency atau kondisi darurat - pasti gak ada yg mau - tp kalo terjadi ya mau gak mau harus dihandle dengan cara yg benar, gmn ya caranya.. satu-satu kita bahas.

Yang pertama harus dibuat biar emergency management systemnya jalan adalah - seperti biasa - dokumen! dokumen yg diendorsed oleh Management sbg representasi perusahaan. Sebutan dokumennya sih apa aja boleh (ada yg nyebut SOP, Process, Manual, dsb) yg penting isinya ttg gmn kita handle kondisi darurat, harus ada organisasi apa (orangnya), infrastruktur apa, dan protokol tentunya.

Organisasi apa yg harus tersedia utk menghandle kondisi darurat? Apa harus khusus?

Organisasi untuk menghandle kondisi darurat bersifat temporary (sementara) - khusus disusun untuk digerakkan apabila darurat terjadi (baik beneran terjadi ataupun simulasi). Organisasinya disebut emergency response organization (ERO) - perusahaan lain mungkin punya sebutan lain. Organisasi ini bisa ada yg lokal/setempat, kemudian bertingkat (tier) tergantung cakupan luasannya, bisa sampe tier kedua atau ketiga.

Kenapa kok dibuat tier ya? Karena kondisi daruratnya jg bisa scale-up (eskalasi), yg utk ngeresponnya perlu tingkatan lebih tinggi utk handle. Misalnya kondisi daruratnya adalah kebakaran, ketika kebakarannya kecil, organisasi tanggap daruratnya mungkin cukup lokal saja, tetapi ketika kebakarannya membesar - merembet sampe keluar fasilitas mengenai propertinya pihak lain (perusahaan tetangga atau masayarakat sekitar) shg ada peningkatan dampak yg perlu pihak lain untuk handle, ya tier di atasnya harus terlibat. Untuk fungsi berhubungan dengan pihak lain yg terdampak, ERO lokal enggak punya resource (finansial, kehumasan, sosial, dll) - fungsi inilah yg akan dicover oleh tier di atasnya, tier lokal lebih fokus pada penanganan kebakarannya saja.

Setelah ngomongin organisasi, kita ngomongin infrastrukturnya.. Infrastruktur yg disediakan harus mengacu pada kondisi darurat apa yg kemungkinan terjadi - harus ada assessment/penilaian/study terlebih dahulu ttg kemungkinan-kemungkinan kondisi darurat yg bakal/mungkin terjadi.  Karena merupakan fasilitas O&G, kondisi darurat yg sangat mungkin terjadi adalah kebakaran dan tumpahan - shg infrastruktur utk merespon kedua hal ini wajib ada.

Untuk merespon kebakaran disediakan perangkat pemadam kebakaran (tentunya lengkap dengan operator/awaknya), antara lain terdiri atas fire-truck beserta pompa dan bahan additive pemadaman (ada yg nyebut racun api), ada fire-water hydrant, fire-monitor, serta fire-hosereel yg tersedia di lapangan dan siap pakai. Selain infrastruktur yg udah disebut ini (disebut jg dengan pasif fire sysem) ada lg berupa fire-water sprinkler dan fire-suppression yg biasanya integrated dengan control system atau shutdown system sebuah fasilitas (apa lg ini yaw..).

Terakhir setelah organisasi dan infratruktur, kita ngomongin protokolnya, mesti ada panduang singkat ttg gmn apa yg harus dilakukan kalo terjadi kondisi darurat kebakaran besar, yg harus di-drill-kan (dilatihkan) ke semua org yg terlibat, baik yg berada dlm organisasi ataupun yg mengoperasikan peralatan.

Itu td kalo bicara ttg kondisi darurat kebakaran, gmn ttg spill? Lanjut lag ntar yah..

Libur 2016

Libur 2016? Kapan aja yaa...

Tiba-tiba pengen tau hari libur taun depan tgl brp aja.. knp yah..

Taun ini taun terakhir ngrasain nikmatnya kerja 14-14, 14 hari kerja dan 14 hari libur, setelah hampir 6 tahun.. Taun depan harus balik lg kerja di kantor 5 hari kerja dan 2 hari libur..

Goggling cari-cari di internet akhirnya ketemu deh kalender 2016 yg paling OK, paling informatif daan.. start to schedule kapan harus beli tiket pulang hehe..

Nih link ke kalender 2016 yg rekomended, dh ada referensinya dr pemerintah, jd sangat valid..

Selamat merencanakan liburan dan beli tiket yaw..



Minggu, 25 Oktober 2015

Man Lift

Topik diskusi menjelang siang ini... apa-apa yg hrs ada kalo mo angkat orang (dan bekerja tentunya) pake crane..

Hasil ngubek-ngubek Standard dan ngobrol-ngobrol diskusi dengan teman resumenya begene nih..

Angkat orang/personnel dengan crane tergolong aktivitas berisiko tinggi, lha yg diangkat manusia - bukan benda/barang atau peralatan, kalo sampe cranenya failed misalnya boomnya (apaan sih boom itu?) patah atau wirenya (apalagi ini?) putus, trus orangnya terjatuh dari ketinggian bisa fatal deh akibatnya.. Karena risikonya tinggi gini, maka perlu dibuat aturan-aturannya biar gak sembarangan ngangkat tanpa upaya penurunan risiko (btw apaan sih risiko itu? ntar lg...).

Teknik ngangkat orang/personel dgn menggunakan crane sebenere dh menjadi praktek umum di O&G terutama di offshore operation (lepas pantai). Di perairan dengan ombak dan alun (apa yoo?) yg tinggi, lebih berbahaya (dan lebih sulit) memindahkan orang dari kapal ke platform dengan metode swing-rope dibanding metode man lift ini, sehingga menjadi pilihan transfer personel yg utama.

Jenis crane yg dipake untuk ngangkat orang/personel haruslah yg memenuhi persyaratan Standard yg diacu - di dunia O&G ada lembaga yg banyak ngeluarin Standard, yaitu API (American petroleum Institute), knp kok harus American yah? ntar deh njawabnya lain waktu.. Nah API ini ngeluarin Standard (mungkin dari hasil riset dan pengalaman empirisnya kali yah) untuk jenis crane yg boleh digunakan kalo mo ngangkat orang/personnel, dengan kode API 2C dan 2D (coba search ke link ini kalo mo tau detailnya - eh harus beli ding xixixi).

Secara singkat kalo mo pake crane yg akan digunakan ngangkat orang, berikut persyaratan yg harus dimiliki oleh cranenya:
     - boom hoist pawl, ini alat yg gunanya utk mencegah boomnya crane melorot terjatuh tanpa direncanakan
     - emergency load-lowering kit, ini alat yg gunanya untuk menurunkan load (dalam hal ini basket/keranjang tempat org bekerja) secara manual, gunanya kalo tiba-tiba si crane boom macet gak bs diturunin
     - integrally mounted counter-balance valve, ini gunanya untuk mengontrol secara manual sistem hidrolik boom crane (jaga-jaga kalo sistemnya failed masih bs dikontrol secara manual - bahasa kerennya diintervensi sistemnya)
     - close&lock hook type, ini biar hook (apaan ya hook iu? ntar lg jawabnya) bisa dikunci agar load (basketnya) gak sampe terlepas.

Selain cranenya, basket atau keranjang tempat orang/personnel bekerja jg harus memenuhi persyaratan, antara lain:
     - harus udah disertifikasi utk ngangkat orang/personnel
     - ada identitas/label utk ngangkat orang, agar jangan sampe dipake ngangkat barang atau material
     - udah lulus test dan inspeksi, biasanya ditest dengan beban sampe 125% capacity
     - dilengkapi tagline (tali yg digunakan utk ngontrol gerakan load/basket saat diangkat, digerakin, atau diturunin).

Kalo both crane dan basketnya dh memenuhi persyaratan tsb, baru deh boleh digunakan utk ngangkat org. Orang yg diangkat pun harus memakai bbrp perangkat keselamatan tambahan, yaitu body harness (pelindung jatuh).